pelatihan batik tulis dan launching motif khas Parang kenanga jl maudara rt 6 kelurahan winongo

Sabtu (21/11), kelurahan winongo meluncurkan motif batik Parang Kenanga sebagai ciri khas daerah. Kegiatan yang diinisiasi oleh warga ini diharapkan mampu mematenkan keunikan dari wilayah mereka.

Dihadiri oleh Lurah Winongo Agus Jatmika, peluncuran batik Parang Kenanga berlangsung secara sederhana di Jalan Maudara, kelurahan setempat. Atas terlaksananya acara tersebut, Agus berharap motif batik ini semakin dikenal luas oleh masyarakat.

“Bunga Kenanga sudah lama menjadi ciri khas daerah kami. Maka, kami tampilkan dalam motif batik supaya menjadi lambang jati diri Kelurahan Winongo,” tuturnya.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, Parang merupakan salah satu motif batik yang paling tua di Indonesia. Parang berasal dari kata ‘pereng’ yang berarti lereng. Hal ini melambangkan Geografis Kota Madiun yang berada di lembah Gunung Wilis dan Gunung Lawu.

Perengan digambarkan sebagai sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal. Memiliki filosofi tegas dan waspada. Susunan motif S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan.

Adapun Kembang Kenanga menurut filosofi nama bunga dalam budaya Jawa ialah Keneng-a. Atau, memiliki makna capailah segala keluhuran yang telah dicapai oleh para pendahulu.

“Berarti generasi penerus seyogyanya mencontoh perilaku yang baik dan prestasi tinggi yang berhasil dicapai para leluhur semasa hidupnya,” jelasnya.

Ke depan, Agus berharap motif batik Parang Kenanga dapat dipatenkan. Serta, mewarnai berbagai acara dan kesempatan. Khususnya, di wilayah Kelurahan Winongo.